Versi Pertama
Di jaman informasi ini, barang-barang elektronika seperti televisi, komputer, VCD player, tape recorder maupun telepon genggam bukanlah barang asing. Karena bagi sebagian orang, barang-barang tersebut merupakan kebutuhan vital yang harus dipenuhi seperti layaknya sembako.
Tetapi, seperti barang-barang lainnya, suatu saat jika sudah usang ataupun rusak dan tidak dapat lagi diperbaiki, barang-barang tersebut akan menjadi rongsokan alias sampah yang layak untuk dibuang.
Apakah Anda menyadari, sampah dari barang-barang elektronika tersebut berbahaya bagi perkembangan otak manusia? Seperti kita ketahui, rongsokan elektronika ini mengandung sekitar 1000 material, dan sebagian besar dikategorikan sebagai bahan berbahaya, karena merupakan unsur beracun seperti logam berat, diantaranya adalah timbal.
Ketika dibakar, sampah yang mengandung logam berat ini menimbulkan polusi udara (pencemaran timbal) yang sangat berbahaya. Jika dibuang akan menghasilkan lindi (cairan yang berasal dari dekomposisi sampah dan infiltrasi air eksternal dari hujan). Cairan yang sangat konduktif ini masuk ke dalam tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah.
Apakah timbal itu? Timbal adalah neurotoksin (racun penyerang saraf) yang bersifat akumulatif dan merusak pertumbuhan otak. Penyerapan timbal ke dalam darah manusia terutama melalui saluran pencernaan dan saluran napas. Sejak lama timbal dituding sebagai penyebab turunnya angka Intellectual Quotient.
Dari sebuah riset yang dilakukan Puji Lestari, staf pengajar dan peneliti jurusan Teknik Lingkungan ITB Bandung menunjukkan, adanya hubungan invers (terbalik) kandungan timbal terhadap angka IQ, semakin tinggi kadar timbal dalam darah, semakin rendah poin IQ-nya.
Sedangankan penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Khidri Alwi, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Makasar menyebutkan, setiap kenaikan kadar timbal 10 mkgr/dl dalam darah, memicu penurunan IQ sebesar 2,5 poin. Penurunan ini sudah dimulai ketika kadar timbal di atas ambang batas 10 mkgr/dl.
credit to kapanlagi.com
Versi Kedua
Salah seorang kenalan DHINATACOM pernah bercerita tentang pengalamannya sewaktu bekerja dan tinggal di Jepang. Disana sampah berupa barang elektronik merupakan hal yang sudah lumrah.
Malah pernah ada seorang pemilik rumah yang membuang kipas angin miliknya cuma karena kabelnya putus!
Padahal para ilmuwan secara kompak berpendapat bahwa masalah yang berkaitan dengan sampah berupa barang elektronik merupakan bahaya yang paling mengancam kelangsungan hidup di planet bumi kita, setelah masalah pemanasan global. Ya, dunia saat ini memang sudah dipenuhi oleh berbagai barang elektronik yang canggih namun ternyata dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup lainnya ketika benda tersebut menjadi sampah dan tidak digunakan dengan bijaksana.
Fakta lebih lanjut adalah perkiraan dari PBB yang menyatakan bahwa ada 20 hingga 50 juta ton sampah elektronik yang dihasilkan setiap tahun. 70% dari limbah tersebut dibuang dinegara-negara miskin dan berkembang.
Parahkan?
Padahal limbah tersebut merupakan sumber racun bagi manusia dan lingkungan sekitarnya karena pada saat proses pembuatan perangkat elektronik juga menggunakan berbagai macam bahan beracun. Jadi sudah pasti sangat berbahaya jika hal ini terus menerus dibiarkan terjadi tanpa adanya tindakan yang dapat mencegahnya.
Tips buat menangani hal semacam ini
* Jaga dan Rawat barang elektronik milik kita. Handphone, Mp3/Mp4 player, iPod, serta berbagai benda elektronik dirumah seperti Tv, DVD player, kipas angin, komputer dan barang elektronik lainnya memiliki ‘umur’ yang mengukur masa penggunaannya. Semakin sering digunakan maka masa penggunaan barang tersebut juga semakin berkurang. Jadi gunakan barang-barang tersebut secara bijak. Kalau perlu Kamu bisa mematikannya jika sedang benar-benar tidak digunakan dan diperlukan. Tips lebih langkapnya bisa dibaca di artikel Menghadirkan Green Technology Di Rumah. Jangan lupa juga untuk merawatnya agar lebih awet, ikuti saran dari produsen barang tersebut karena produsennya adalah pihak yang paling tahu cara yang TEPAT untuk merawatnya.
* Coba usahakan untuk memperbaikinya. Kalau memang ternyata ada yang rusak, coba untuk memperbaikinya terlebih dahulu. Mungkin aja masalahnya itu gak terlalu parah seperti yang kita bayangkan. Tanyakan solusi untuk memperbaikinya pada tukang servis kenalan Kamu karena kalau sudah kenal biasanya segala cara akan diusahakan untuk memperbaikinya,dan juga ongkos servisnya bisa lebih murah hehehe…
* Daur ulang sampah elektronik kamu. Kalau memang gak bisa diperbaiki juga maka terpaksalah benda tersebut menjadi sampah. Eeittss, tapi jangan langsung dibuang. Beberapa malah bisa Kamu manfaatkan kembali. Misalnya, salah satu barang elektronik yang sering rusak adalah Stick PlayStation. Kamu bisa memanfaatkannya dengan mengambil bagian-bagian dari barang tersebut yang masih bagus seperti kabel, casing, tombol, karet, papan sirkuit didalamnya (PCB) dan lainnya. Jadi kalau ada stick PS yang rusak salah satu spare partnya kamu bisa ambil spare part yang masih bagus dari Stick rusak yang kamu simpan tadi.
* Ikut Kompetisi Website Kompas MuDA – IM3. Hehehe… dengan ikut event ini berarti Kamu mendukung tim Kompas MuDA (www.mudaers.com) untuk mengajak orang lain menjadi sahabat bumi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar